1. PENGERTIAN
Kata budaya, pertama kali muncul pada tahun 1871 yang
dikemukakan oleh Edward B. Tylor yang merupakan seorang antropologis. Budaya
adalah "that complex whole which includes knowledge, beliefs, art, morals,
law, custom, and any other capabilities and habits acquired by man as a member
of society”. Sedangkan dalam arti luasnya, budaya merupakan sekumpulan
pengetahuan, kepercayaan, seni, moral, hukum, adat dan kapabilitas serta
kebiasaan yang diperoleh oleh seseorang sebagai anggota sebuah perkumpulan atau
komunitas tertentu. (Tylor, 1871).
Budaya Organisasi secara sederhana didefinisikan sebagai
nilai-nilai yang dianut serta cara bertindak organisasi berikut para anggotanya
terhadap hal-hal yang berhubungan dengan pihak luar.
FUNGSI BUDAYA ORGANISASI
1.
Organization Binder
Budaya organisasi
berfungsi sebagai pengikat seluruh komponen organisasi terutama pada saat
organisasi menghadapi goncangan baik dari dalam ataupun luar akibat adanya perubahan.
2.
Integrator
Budaya organisasi
merupakan alat untuk menyatukan beragam sifat dan karakter serta bakat dan kemampuan
yang beragam yang ada dalam organisasi.
3.
Identitas organisasi
Budaya organisasi
merupakan salah satu dari identitas organisasi tersebut.
4.
Energi untuk mencapai kinerja
yang tinggi
Budaya organisasi
juga berfungsi sebagai suntikan energi untuk mencapai kinerja yang tinggi.
5.
Ciri kualitas (sign of
quality)
Budaya organisasi
merupakan representasi dari ciri kualitas yang berlaku dalam organisasi tersebut.
6.
Motivator
Budaya organisasi
juga merupakan pemberi semangat bagi para anggota organisasi. Budaya yang kuat
akan menjadi motivator yang kuat bagi para anggota organisasinya.
7.
Pedoman gaya kepmimpinan
Budaya organisasi
yang telah mengakar kuat, dapat menjadi pedoman gaya kepemimpinan yang sesuai
untuk kondisi organisasi yang bersangkutan.
8.
Value enhancer
Untuk mningkatkan
nilai dari para stakeholdernya. Ini brarti, peningkatan nilai baik untuk para
anggota organisasi juga bagi para pelanggan, pemasok dan pihak-pihak lain yang
berhubungan dengan organisasi tersebut.
2. TIPOPOLOGI BUDAYA ORGANISASI
Secara umum, budaya organisasi terpilah menjadi dua kutub
besar : budaya entrepreneur dan budaya administratif. Pemahaman dua klasifikasi
dasar budaya organisasi ini akan menuntun ke arah pemahaman budaya organisasi
secara lebih baik.
Perusahaan yang memiliki jenis budaya entrepreneur dalam
setiap aktifitasnya selalu memfokuskan pada peluang-peluang baru. Hal ini
tercermin dalam jiwa kewiraswastaan yang selalu mnganggap bahwa dengan menemukan
dan memanfaatkan peluang-peluang baru tersebutperusahaan akan selalu survive
dan terdorong untuk selalu berusaha mencapai sasaran yang berbeda-beda dari
satu periode ke periode berikutnya. Sedangkan perusahaan yang memiliki budaya
administratif bertolak belakang dengan budaya entrepreneur, aktivitas yang
dilakukan lebih memfokuskan pada peluang-peluang yang sudah ada.
Tipopologi yang lain dikemukakan oleh Deal & Kennedy
yang memilah budaya organisasi kedalam empat kategori budaya berdasarkan dua
faktor utama, yaitu :
·
Derajat resiko dalam
kegiatan bisnis
·
Kecepatan perusahaan
atau manajemen dalam mendapatkan umpan balik atas keputusan atau strategi.
Ke empat kategori budaya tersebut adalah :
·
The tough-guy, Macho
Culture
·
The work hard culture
·
The bet-your company culture
·
The process culture
DAFTAR PUSTAKA :
A.B Susanto, F.X Sujanto, Wijanarto Hilmawan, Susanto Patricia, Mertosono Suwahjuhadi, Ismangil Wagiono. A Strategic Management Approach Corporate Culture Organization Culture.2001. Jakarta.
DAFTAR PUSTAKA :
A.B Susanto, F.X Sujanto, Wijanarto Hilmawan, Susanto Patricia, Mertosono Suwahjuhadi, Ismangil Wagiono. A Strategic Management Approach Corporate Culture Organization Culture.2001. Jakarta.