Pages

Subscribe:

Selasa, 02 Juli 2013

BUDAYA ORGANISASI

1. PENGERTIAN

Kata budaya, pertama kali muncul pada tahun 1871 yang dikemukakan oleh Edward B. Tylor yang merupakan seorang antropologis. Budaya adalah "that complex whole which includes knowledge, beliefs, art, morals, law, custom, and any other capabilities and habits acquired by man as a member of society”. Sedangkan dalam arti luasnya, budaya merupakan sekumpulan pengetahuan, kepercayaan, seni, moral, hukum, adat dan kapabilitas serta kebiasaan yang diperoleh oleh seseorang sebagai anggota sebuah perkumpulan atau komunitas tertentu. (Tylor, 1871).
Budaya Organisasi secara sederhana didefinisikan sebagai nilai-nilai yang dianut serta cara bertindak organisasi berikut para anggotanya terhadap hal-hal yang berhubungan dengan pihak luar.

FUNGSI BUDAYA ORGANISASI
1.      Organization Binder
Budaya organisasi berfungsi sebagai pengikat seluruh komponen organisasi terutama pada saat organisasi menghadapi goncangan baik dari dalam ataupun luar akibat adanya perubahan.
2.      Integrator
Budaya organisasi merupakan alat untuk menyatukan beragam sifat dan karakter serta bakat dan kemampuan yang beragam yang ada dalam organisasi.
3.      Identitas organisasi
Budaya organisasi merupakan salah satu dari identitas organisasi tersebut.
4.      Energi untuk mencapai kinerja yang tinggi
Budaya organisasi juga berfungsi sebagai suntikan energi untuk mencapai kinerja yang tinggi.
5.      Ciri kualitas (sign of quality)
Budaya organisasi merupakan representasi dari ciri kualitas yang berlaku dalam organisasi tersebut.
6.      Motivator
Budaya organisasi juga merupakan pemberi semangat bagi para anggota organisasi. Budaya yang kuat akan menjadi motivator yang kuat bagi para anggota organisasinya.
7.      Pedoman gaya kepmimpinan
Budaya organisasi yang telah mengakar kuat, dapat menjadi pedoman gaya kepemimpinan yang sesuai untuk kondisi organisasi yang bersangkutan.
8.      Value enhancer
Untuk mningkatkan nilai dari para stakeholdernya. Ini brarti, peningkatan nilai baik untuk para anggota organisasi juga bagi para pelanggan, pemasok dan pihak-pihak lain yang berhubungan dengan organisasi tersebut.

2. TIPOPOLOGI BUDAYA ORGANISASI

Secara umum, budaya organisasi terpilah menjadi dua kutub besar : budaya entrepreneur dan budaya administratif. Pemahaman dua klasifikasi dasar budaya organisasi ini akan menuntun ke arah pemahaman budaya organisasi secara lebih baik.
Perusahaan yang memiliki jenis budaya entrepreneur dalam setiap aktifitasnya selalu memfokuskan pada peluang-peluang baru. Hal ini tercermin dalam jiwa kewiraswastaan yang selalu mnganggap bahwa dengan menemukan dan memanfaatkan peluang-peluang baru tersebutperusahaan akan selalu survive dan terdorong untuk selalu berusaha mencapai sasaran yang berbeda-beda dari satu periode ke periode berikutnya. Sedangkan perusahaan yang memiliki budaya administratif bertolak belakang dengan budaya entrepreneur, aktivitas yang dilakukan lebih memfokuskan pada peluang-peluang yang sudah ada.

Tipopologi yang lain dikemukakan oleh Deal & Kennedy yang memilah budaya organisasi kedalam empat kategori budaya berdasarkan dua faktor utama, yaitu :
·         Derajat resiko dalam kegiatan bisnis
·         Kecepatan perusahaan atau manajemen dalam mendapatkan umpan balik atas keputusan atau strategi.


Ke empat kategori budaya tersebut adalah :
·         The tough-guy, Macho Culture
·         The work hard culture
·         The bet-your company culture
·         The process culture

DAFTAR PUSTAKA :
A.B Susanto, F.X Sujanto, Wijanarto Hilmawan, Susanto Patricia, Mertosono Suwahjuhadi, Ismangil Wagiono. A Strategic Management Approach Corporate Culture Organization Culture.2001. Jakarta.