Pages

Subscribe:

Jumat, 21 Oktober 2011

PERANAN PENDIDIKAN DALAM PEMBANGUNAN

   Pada dasarnya, telah di tetapkan bahwa pendidikan mempunyai peranan penting dalam meningkatkan kualitas manusia sebagai sumber daya pembangunan dan menjadi keutamaan dalam pembangunan. Manusia yang berkualitas memiliki keseimbangan dalam tiga aspek, yaitu aspek pribadi sebagai individu, aspek sosial dan aspek kebangsaan. Potensi manusia dibedakan menjadi potensi fisik dan nirfisik. Dengan adanya kedua potensi tersebut, manusia mampu berkarya dan berbudi pekerti luhur. Sebagai makhluk sosial, manusia mempunyai rasa kesetiakawanan yang tinggi serta sosial, disiplin sosial dan tanggung jawab sosial. Manusia yang memiliki aspek kebangsaan mempunyai rasa cinta terhadap tanah air, jiwa patriotik dan berwawasan tinggi dalam masa depan.

   Potensi fisik dan nirfisik dalam meningkatkan manusia sebagai makhluk individu, dilaksanakan dengan cara pemberian pengetahuan, keterampilan, nilai dan sikap. Pembentukan nilai adalah nilai-nilai budaya bangsa serta nilai-nilai keagamaan sesuai dengan keyakinan (agama) masing-masing dalam rangka meningkatkan keimanan dan ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa.

Minggu, 16 Oktober 2011

Pemuda & Sosialisasi serta peran pemuda dalam Pembangunan Masyarakat

A. Pemuda ialah seseorang yang masih muda yang masa depannya memiliki harapan, cita-cita serta bisa meneruskan peranan penting seorang yang sudah tua dan generasi sebelumnya. Sebagai pemuda, kita diharapkan agar kedepannya bisa menjadi orang yang berguna bagi nusa dan bangsa yang dibutuhkan agar kelak bangsa Indonesia mencapai kesejahteraan, adil, dan makmur.

B. Sosialisasi ialah suatu proses atau tahap dalam bergaul dengan orang lain maupun dalam lingkungan sekitar. Jadi, yang dimaksudkan dengan proses sosialisasi yaitu proses/tahap pembentukan tingkah laku maupun sikap yang berjiwa sosial agar bisa mewujudkan ketentraman hidup dan bisa menerima segala perbedaan yang dimiliki oleh masing-masing jiwa.

C. Peran Pemuda dalam Pembangunan Masyarakat
     Di era sekarang ini, pemuda lebih cenderung melakukan hal-hal yang kurang bermanfaat. Contohnya saat ini pemuda lebih sering melakukan tindakan tawuran, demo, mabuk-mabukan, dan lain-lain yang merugikan masyarakat. Maka dari itu, peran pemuda sangat diperlukan untuk memajukan negara.
Dengan berperannya pemuda yang baik, dapat mengatasi permasalahan yang dialami oleh negara ini, karena pemuda dijuluki sebagai tulang punggung negara.
Peran pemuda juga sangat diharapkan untuk mensejahterakan rakyat, serta mencari jalan keluar dalam permasalahan politik, perdagangan, pembangunan, dan keagamaan.

Kamis, 06 Oktober 2011

INDIVIDU, KELUARGA, DAN MASYARAKAT

A.  >> INDIVIDU
     Individu dalam arti sempit berarti segala sesuatu yang tidak dapat dibagi/terbagi.
Dalam arti luas merupakan sesuatu yang dilakukan serba sendiri, tanpa orang lain.
Individu juga dapat dikatakan sebagai “seorang diri”.
Dengan individu tersebut, dapat terlihat jelas jati diri, perilaku, dan kebiasaan-kebiasaan asli lainnya yang disebut sebagai sifat asli/dasar.
Adapun aspek-aspek individu manusia antara lain :
1. Aspek jasmaniah
2. Aspek rohaniah
3. Aspek kebersamaan.
Aspek-aspek tersebut sangat berpengaruh terhadap individu seseorang, apabila salah satu dari ketiga aspek itu berantakan, maka akan berpengaruh pula pada aspek lainnya.
    Adapun dari makna individu tersebut, didalamnya terdapat proses yang dinamakan proses individualitas atau aktualisasi diri yang merupakan proses untuk mengedepankan ciri-ciri individualitas seseorang hingga pada dirinya sendiri. Proses tersebut sangat mewakili atau yang lebih dominan dari individu seseorang.
Manusia sebagai individu selalu berada ditengah-tengah kelompok individu lainnya yang kemudian memantapkannya untuk menjadi/membentuk kepribadian.
Proses individu untuk membentuk kepribadian, tidak selalu didukung dan dihambat oleh dirinya sendiri, akan tetapi juga didukung dan dihambat oleh kelompok individu lainnya.

B.    >> KELUARGA
            Keluarga merupakan kumpulan masyarakat terkecil dan sekaligus merupakan suatu kelompok terkecil dalam masyarakat. Kelompok keluarga inilah yang melahirkan individu seseorang dengan berbagai macam bentuk kepribadiannya dalam masyarakat.
Pa  Pada umumnya, keluarga terdiri dari seorang  (suami), dan seorang individu lainnya (istri) yang selalu menjaga kenyamanan dan ketentraman dalam menghadapi suka duka kehidupan. Adapun macam-macam fungsi keluarga yaitu : fungsi biologis, fungsi pemeliharaan, fungsi ekonomi, fungsi keagamaan, dan fungsi sosial.
a). Fungsi biologis : fungsi dimana keluarga harus menyiapkan perkawinan bagi anak-anaknya.
b). Fungsi pemeliharaan : fungsi dimana keluarga diwajibkan berusaha agar setiap anggotanya terlindung dari berbagai macam gangguan.
c). Fungsi ekonomi : fungsi dimana keluarga berusaha memenuhi kebutuhan yang pokok yaitu makan &n minum, pakaian, dan tempat tinggal.
d). Fungsi keagamaan : fungsi dimana keluarga harus mendalami dan mengamalkan pancasila dalam kehidupan keluarganya dan mengamalkan ajaran-ajaran agama masing-masing dengan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
e). Fungsi sosial : keluarga diharuskan berusaha untuk membekali anak-anaknya dengan memperkenalkan sikap dan nilai masyarakat dan mempelajari peranan yang diharapkan apabila dewasa nanti.

C.    >> MASYARAKAT
             Masyarakat adalah suatu kelompok manusia yang telah memiliki tatanan kehidupan, norma-norma, adat    istiadat dalam lingkungannya.
M  masyarakat dalam kenyataan dilapangan, adalah suatu kelompok masyarakat yang berupa suatu suku bangsa dan bisa juga berlatar belakang dari berbagai suku.
      Masyarakat dalam pertumbuhan dan perkembangannya, dapat digolongkan menjadi masyarakat sederhana dan masyarakat maju (modern). Masyarakat sederhana yaitu dalm lingkungan yang sederhana (primitif), sedangkan masyarakat maju yaitu masyarakat yang memiliki aneka ragam kelompok sosial, atau organisasi kemasyarakatan yang berkembang sesuai tujuan yang akan dicapai.

Minggu, 02 Oktober 2011

CERPEN : IKAN HIAS APRIL


April tidak ikut ke kantin bersama teman-temannya. Ia lebih senang membaca buku di perpustakaan. Sebenarnya, April sedang gelisah. Ia ingin sekali ikut perpisahan kelas di Gunung Mas. Tapi, Ibu April baru saja keluar dari rumah sakit, biaya rumah sakit cukup besar sehingga April tidak tega meminta uang pada ayahnya.
Saking larut melamun, April baru sadar kalau Januar ternyata berada di perpustakaan. Januar teman sebangku April. Anak itu tampak asyik membaca buku. Tapi, setelah diperhatikan, April melihat ada yang aneh. Bola mata Januar tidak bergerak-gerak seperti orang yang sedang membaca. Sepertinya Januar juga sedang melamun.

“Jan, kamu disini rupanya,” sapa April
“Eh, kamu Pril !” Januar terlihat kaget
“Kamu membaca atau melamun Jan?”
“Ah..ngga..kamu cari buku apa Pril?” sahut Januar mengalihkan pembicaraan
“Buku apa aja, abisnya mau kekantin gak punya uang,” jawab April
“sama” Januar pun menjawab
“kamu ikut ke Gunung Mas?” Tanya April
Januar menggelengkan kepala
“Sayang sekali aku tidak bisa ikut. Padahal, itu acara perpisahan kelas kita” April menghela nafas.
“Nasib kita sama Jan. Aku juga engga bisa ikut. Ibuku baru di operasi dirumah sakit. Biayanya besar bangett.”
Keduanya terdiam. Tak lama kemudian, bel tanda istirahat usai berbunyi. Mereka bergegas masuk kelas.

Pak Yusra, guru biologi , menerangkan tentang ikan, lalu menggambarnya di papan tulis. Bagian-bagian tubuh ikan ditandai dan diberi keterangan. Kemudian, anak-anak mendapat tugas menggambar ikan apa saja. Mereka juga harus mewarnai bagian-bagian ikan dan menulis keterangannya. April membayangkan ikan-ikan mas koki yang lucu-lucu milik mas Okta.  April jadi ingin bertemu mas Okta, penjual ikan dekat pasar. Sudah lebih dari 3 bulan April tidak pernah menengok ikan-ikannya yang dititipkan pada mas Okta.

Pulang sekolah, April langsung menemui mas Okta. “Waaaah…., Pril ! Ikan-ikanmu sudah laku semua. Untungnya delapan ribu, lalu mas berikan ikan-ikan baru. Ikan-ikan itu selalu laku, untungnya udah banyak Pril” jelas mas Okta panjang lebar. 
“lama tidak bertemu ya?” canda mas Okta kemudian. April tertawa gembira. Uang pemberian pamannya, selalu dikumpulkan. Uang itu ia belikan ikan hias, lalu dititipkan kepada Mas Okta untuk dijual. Tidak disangka, ikan-ikan itu  sudah menghasilkan keuntungan berlipat.
“Keuntunganmu sudah delapan puluh ribu loh.." sahut mas Okta
“haaa?” April melongo. “sebanyak itu?”
“keuntungan penjualan ikan hias kan dibagi dua. Setengah untuk Mas, setengah untuk kamu, gitu. Kan perjanjian kita dulu?” jawab mas Okta.
April terdiam, ia bersyukur pada Tuhan karena bisa mempercayai mas Okta yang baik dan jujur dalam berdagang. April lalu bercerita bahwa dirinya ingin ikut ke Gunung Mas, tetapi tidak mempunyai uang. 
“wah, kalau begitu ambil aja dari keuntungan kamu Pril. Mau ambil berapa? Tujuh puluh ribu?” mas Okta menawari. 
April masih terdiam. 
“jangan khawatir Pril. Modalmu masih ada empat toples ikan ini, kan punyamu juga” sahut mas Okta.
“terimakasih banyak mas !” saking gembiranya, April mencium tangan mas Okta yang bau amis. Rasanya ingin menangis karena terharu. April pun akhirnya bisa ikut pergi ke Gunung Mas. Dan Januar, si bintang kelas sahabatnya, juga bisa ikut. April masih bisa mengantungi sepuluh ribu untuk jajan.

Langit semakin putih , udara terik membuat April ingin segera tiba dirumah. Besok, Januar harus segera diberitahukan kabar gembira ini.